Melawan Arus
Di sebuah malam kelam, di pinggir kota metropolitan yang penuh dengan keramaian, terdapat sebuah gang kecil terletak di belakang sebuah pusat hiburan tengah malam yang penuh dengan hiburan sesaat. Banyak sekali orang berbondong-bondong memasukinya dengan antusiasme tinggi. Bahkan lebih anehnya lagi ketika anak ingusan yang dengan rasa penasaran tingginya juga menjejali tempat yang katanya sebagai surga dunia. Di sudut lain, mungkin hanya lelaki paruh baya yang telah menghabiskan hidup berpuluh tahun di sudut gang ini dengan prinsip kuatnya untuk memlih jalan lurus. Dengan celana lusuhnya dan kaos oblong bertuliskan logo partai disertai foto *mantan calon kepala daerah* yang sering ia pakailah yang menemani setiap waktu berharganya. Dengan santainya ia duduk di kursi depan rumahnya. Dia terus bersabar untuk menuntut apapun yang bertentangan dengan prinsip hidupnya. Walaupun di dinding teras rumahnya selalu tertempel dengan jelas tulisan *Cepat Jual Rumahmu*. Ia te...